BERITA

SUNGKEMAN PARA SISWA KELAS IX

10-05-2023

Oleh: Katarina Titik Kristiana, S.Pd.

Doa Seorang Anak

“Di dalam doamu, Kau sebut namaku
Di dalam harapmu, Kau sebut namaku
Di dalam segala hal, Namaku di hatimu
Tak dapatku balas cintamu ayahku
Tak kan kulupakan nasehatmu ibu
Hormati orang tuamu
Agar lanjut umurmu di bumi ….”

Penggalan lagu diatas membawa kami dalam suasana yang syahdu dan haru saat melakukan proses sungkeman dalam rangka persiapan Asesmen Sumatif Akhir siswa-siswi kelas 9 SMP Marganingsih. Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Mei 2023 dan dalam momen ini diadakan prosesi sungkeman.

Sungkeman adalah sebuah tradisi yang menjadi ciri khas bagi masyarakat Jawa, di mana acara sungkeman biasanya diadakan untuk melengkapi acara tertentu. Arti sungkeman sendiri berasal dari kata ‘sungkem’ yang bermakna bersimpuh atau duduk berjongkok sambil mencium tangan. Sungkeman memiliki beberapa makna dan fungsi. Yang pertama, sungkeman bermakna penyadaran diri. Melalui sungkeman, orang akan sadar dan ingat bahwa dirinya masih diwajibkan untuk memperlakukan orang tuanya dengan hormat. Kedua, sungkeman merupakan sarana untuk melatih kerendahan hati. Sungkeman mengajarkan kita untuk selalu berbuat kebaikan, memiliki kesadaran diri, dan menumbuhkan sikap disiplin, dan melatih mengatasi rasa ego dalam diri. Ketiga, sungkeman bermakna sebagai ungkapan terima kasih. Sungkeman merupakan wujud ungkapan terima kasih anak kepada orang tua atau orang yang dituakan.

Acara sebelumnya diawali dengan Perayaan Ekaristi dalam rangka persiapan Asesmen Sumatif Akhir (ASA) untuk para siswa kelas 9 yang berjumlah 37 siswa. Para siswa kelas 9 akan melaksanakan ASA pada tanggal 8-13 Mei 2023. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Kristoforus Resha Alem Pramudita, Pr. Sebagai bentuk dukungan pada para siswa yang akan mejalani ASA, Bapak Ibu Guru, Karyawan, dan beberapa Pengurus OSIS turut memeriahkan Perayaan Ekaristi dengan bertugas di bagian Paduan Suara. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan hadiah terindah dan untuk anak-anak supaya lebih semangat dalam menempuh ASA.

Dalam homilinya, Romo Resha panggilan akrabnya, memberikan pesan kepada para siswa. Romo berpesan agar para siswa bisa bersyukur atas orang-orang istimewa kiriman Tuhan, khususnya yang mereka temui di SMP Marganingsih. Orang-orang istimewa itu adalah para guru dan karyawan yang setia mendampingi para siswa berproses selama 3 tahun belajar di SMP Marganingsih.

Saat itu, Romo mengajak kami semua bernyanyi lagu “Jogja Istimewa”. Seruuu sekali… Lagu ini memberikan pesan dan makna tersendiri dan mengingatkan kami atas jasa orang-orang istimewa yang sudah berperan banyak dalam mendampingi kami dalam mencapai kesuksesan dan keberhasilan dalam hidup. Selain itu, Romo menyampaikan pesan bahwa selain dikirimkan orang-orang istimewa, ada satu sosok yang teristimewa dalam hidup kita, yaitu Tuhan Yesus. Injil berkata, "Mendekatlah kepada Tuhan, dan Dia akan mendekat kepada engkau." (Yakobus 4:8). Sebagai orang beriman, hanya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan berinteraksi dengan Tuhan secara nyata, kita dapat mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan dan memperoleh pekerjaan Roh Kudus.

Setelah Perayaan Ekaristi selesai, acara dilanjutkan dengan sungkeman. Kemudian acara dimeriahkan oleh penampilan-penampulan dari adik-adik kelas 7 dan kelas 8 sebagai bentuk pemberian semangat kepada kakak kelas 9 yang akan menghadapi ASA.

kembali