BERITA

PRIBADIKU DIBENTUK OLEH TUHAN

29-09-2024

Oleh: Emiliana Dresti Imasati, S.Pd. 

Rekoleksi berasal dari kata bahasa Inggris “recollect” yang berarti mengingatkan kembali atau mengumpulkan kembali. Rekoleksi adalah pengasingan diri untuk menenangkan pikiran atau mencari ketenangan batin.

Peristiwa- peristiwa kehidupan seringkali berlalu begitu saja, tanpa sempat  manusia sebagai pribadi merefleksikan sehingga tidak tahu makna dibaliknya. Sementara iman mengatakan bahwa Tuhan hadir dalam peristiwa-peristiwa yang dialami setiap harinya. Rekoleksi menjadi momen untuk berhenti sejenak dari rutinitas dan menemukan kehendak Tuhan.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka penting adanya kegiatan rekoleksi  bagi peserta didik SMP Marganingsih. SMP Marganingsih menetapkan kegiatan rekoleksi bagi semua peserta didik setiap tahun dan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMP Marganingsih, khususnya peserta didik kelas VII  untuk membangun kepercayaan diri dalam usia yang masih perlu mendapat pendampingan dan mengenal diri sendiri dan memaksimalkan potensi diri untuk membentuk karakter yang baik.

Tulisan ini saya ambil judul dari tema rekoleksi kelas VII  “Pribadiku dibentuk oleh Tuhan” yang telah terlaksana pada hari Jumat sampai dengan Sabtu tanggal 27 - 28 September 2024. Kegiatan diselenggarakan di Rumah Retret St. Fransiskus Assisi Muntilan ( kompleks susteran OSF) dengan diikuti oleh 54 peserta didik  kelas VII yang  terdiri dari  peserta didik putra : 30 dan putri : 24  dengan 5 pendamping ( Sr. M. Feliciana, Ibu Dresti, Ibu Rina, Bapak Ariyo, dan Ibu Virgine).

Kegiatan ini dimulai pada pukul 16.00 WIB setelah para peserta menikmati snack sore. Bertempat di aula belakang dengan backsound aliran air sungai Lamat yang gemericik, para peserta antusias mengikuti kegiatan yang ada. Adapun rangkaian kegiatannya adalah :

Hari Pertama :

- Pembukaan, ditandai dengan perkenalan dari para pemateri dan pemandu serta menjelasan alur kegiatan selama rekoleksi

- Ibadat Pembuka , memohon berkat demi terlaksananya kegiatan rekoleksi

- Ice breaking,  dengan seruan motivasi dari pemateri pada peserta, dan juga gerak dan lagu bersama untuk membuat suasana makin hidup dan dinamis

- Sesi 1 “Who Am I?” , menemukan dan mensyukuri anugerah dari Tuhan serta menemukan semua potensi dan kekayaan diri

- Sesi 2  “Relasi Aku, Tuhan dan Sesama”, menyadari arti penting berelasi , menemukan kembali hal baik yang telah dilakukan  dan membangun niat untuk menjadi pribadi yang baik

- Renungan Malam , dengan hening berkeliling lingkungan rumah retret para peserta berjalan beriringan seperti kereta dipimpin oleh Romo Rhesa. Dan berakhir di area parkir ,para peserta melakukan renungan malam bersama dengan dikelilingi  lilin lilin yang menyala melingkari tempat dimana mereka duduk bersila.

Hari Kedua:

- Doa pagi, dipimpin oleh Romo Resha, peserta menyadari berkat baru Tuhan di setiap hari

- Sesi 1 : Born to Fight,  Di lingkungan kompleks susteran, peserta melakukan  outbond mini  dan permainan yang diberikan ada di 4 pos pemberhentian. Setelah selesai tiap permainan kelompok, peserta melakukan refleksi bersama akan makna permainan tersebut.

Dari semua permainan itu ,intisari yang bisa dipetik adalah : kebersamaan, sportifitas, kekompakan, kebersamaan, persatuan, kepedulian, ketelitian, konsentrasi, kepercayaan, kesetiaan, daya juang dan ketulusan.

- Misa Perutusan , adalah acara puncak dimana peserta mensyukuri anugerah dalam diri dan relasi dengan sesama

Romo K Rhesa, A.P, Pr  dan tim ( Mas Rangga, Mas Dion, Mbak Angel dan mbak Anggita)   dari Wisma Salam Youth Spirituality Center selaku pemateri dari kegiatan ini sangat menarik dalam menangani dan memandu kegiatan ini, sehingga para peserta sangat antusias dan responsif dalam mengikuti seluruh kegiatan yang ada. Begitu hidup dinamika para peserta sepanjang proses rekoleksi ini, dan bahkan waktun Romo bertanya siapa yang ingin memperpanjang waktu untuk rekoleksi, ternyata Sebagian besar peserta menginginkannya. Hal ini membuktikan bahwa rekoleksi ini memberikan kesan yang baik pada diri pesertanya. Tidak luput dari itu, suasana dan lingkungan rumah retret yang sangat mendukung kegiatan ini yaitu: lingkungan yang nyaman, asri, sejuk dan bersih serta luas. Tak kalah menariknya juga menu makanan yang disajikan juga membuat peserta makin "krasan".

Setelah peserta mengikuti rekoleksi ,diharapakan mereka makin menyadari bahwa pribadi mereka sungguh dibentuk oleh Tuhan dan mereka akan dimampukan untuk melanjutkan perjuangan hidup dan menjadi anak Tuhan yang sungguh baik.

Selamat bagi para peserta didik kelas VII yang telah melaksanakan rekoleksi . Semoga makin menjadi pribadi yang sungguh membanggakan. Tuhan Memberkati

kembali