BERITA
“ALLAH SUMBER PENGHARAPAN”
06-09-2024 Oleh: Evelyn Angelica Wibowo /IXA
Pada hari Jumat, tepatnya pada tanggal 6 September 2024 SMP Marganingsih mengadakan ibadat Jumat pertama dan sekaligus pertemuan pertama BKSN yang diadakan di Aula Asrama Marsudirini.
Ibadat dimulai kurang lebih pada pukul 07.00 WIB. Ibadat diikuti oleh Bapak Ibu guru, karyawan, serta siswa siswi kelas VII, VIII, dan IX. Petugas ibadat dari pengurus OSIS dan ibadat dipimpin oleh Gilbertus Mario Widianto. Sebelum memulai ibadat, kami menyanyikan lagu pembuka yang berjudul Hai Makhluk Semua yang dinyanyikan oleh Bapak Ibu guru, karyawan dan para siswa. Pada pertemuan ini, kita diajak untuk menghadirkan Allah sang Sumber Pengharapan dalam sikap hidup dan tindakan kita sehari-hari. Allah begitu mengasihi orang-orang yang menjadi “milik-Nya”.
Ibadat berjalan dengan sangat khusyuk dan teman-teman sangat antusias untuk mengikuti ibadat ini, dan sampailah pada saatnya salah satu kegiatan yang diisi oleh Helena Cahayaningtyas dan Kyera Angelica Arella. Kegiatan tersebut adalah tentang kerjasama dan kreatifitas dengan menyampaikan pemenang kebersihan kelas dan pemenang pembuat dress dari bahan bekas.
Pemenang kebersihan kelas juara I adalah dari kelas IXB, juara II adalah VIIIB, dan juara III adalah VIIA. Tiga pemenang tersebut mendapatkan hadiah dari pengurus OSIS. Namun sebagai penghargaan karna sudah berusaha menjaga kebersihan kelas maka bagi kelas yang belum menang juga mendapatkan hadiah. Lanjut untuk pemenang pembuat dress dari bahan bekas adalah juara I adalah IXA juara II adalah VIIIA juara III adalah IXB. Tiga pemenang tersebut mandapat hadiah dari pengurus OSIS.Setelah pengumuman juara, ibadat dilanjutkan kembali. Setelah ibadat selesai, ibadat ditutup dengan lagu penutup "Baca Kitab Suci".
Hal yang menarik dari pertemuan BKSN pertama ini, kita diundang untuk menjadi nabi-nabi kecil layaknya Nahum yang menyerukan murka Allah bagi mereka yang menganiaya Israel, kita juga diajak untuk membela bagi mereka yang tertindas di sekitar kita. Jika ada teman-teman yang menjadi korban perundungan, hendaknya kita tidak hanya sekedar melihat dan menyaksikan saja, tetapi berani untuk menyerukan suara untuk melawan pelaku perundungan dan juga membela para korban perundungan. Marilah kita menjadi nabi-nabi kecil yang berani menyerukan suara kebenaran Allah bagi sesama.
- “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”.
- Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya
- Refleksi Peran Guru Sebagai Coach di Sekolah dan Keterkaitannya dengan Materi Pendidikan Guru Penggerak
- “BERBEDA ITU MENYENANGKAN”
- “Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas”
- PRIBADIKU DIBENTUK OLEH TUHAN
- BERSUKACITA DALAM TUHAN
- "Orang Benar Hidup Oleh Percaya Habakuk".
- “ALLAH SUMBER PENGHARAPAN”
- Pembelajaran Berdiferensiasi